Mengenal Tanaman SIRIH MERAH dan Kegunaannya

Tanaman sirih merah banyak ditanam oleh masyarakat di desa maupun di area perkotaan. Sirih merah banyak ditanam oleh para petani karena alasan kegunaannya yang sangat beragam dan di pasaran ada saja permintaan konsumen terkait tanaman ini.

Sirih mengandung senyawa flavonoid yang sangat bagus untuk membantu dalam meredakan berbagai macam penyakit mulai dari penyakit kulit seperti bisul, gatal-gatal, dan eksim, serta sari batang sirih bisa dimanfaatkan untuk kecantikan kulit agar awet muda. Sari daun sirih juga berguna untuk diet, mencegah infeksi pada kaki korengan, air sirih yang diminum juga dapat mencegah dari pegal linu, mencegah asma, mencegah dari penyakit kolesterol jahat dan hipertensi.

Di pedesaan, tidak sulit untuk mencari tanaman sirih, karena beberapa anggota masyarakat desa pasti ada yang membudidaya sirih meskipun tidak dalam skala pertanian besar.

Di area perkotaan penanaman sirih biasanya dilakukan di sekitaran rumah, atau setidaknya di halaman rumah dengan cara merambatkan tanaman sirih merah ke pagar-pagar tembok yang diberi duri dari kawat.

Seperti gambar hasil dokumentasi lapangan yang dilakukan admin fotografertani di bawah ini.

Foto 1:

Tanaman Sirih Dibudidaya Di Pagar Tembok, Photo Original by: Wahid Priyono (Fotografertani).

Foto 2:

Tanaman Sirih Dibudidaya Di Pagar Tembok, Photo by: Wahid Priyono

Mengenal Tanaman CABE Rawit Jengki Serta Potensinya

Tanaman cabe begitu mendominasi dalam pasar global. Di dunia pertanian, cabe merupakan jenis tanaman hotikultura yang sering dibudidaya para petani karena dari segi keuntungan bisnis pertanian cukup menjanjikan. Selain daripada itu, potensi cabe rawit jengki cukup diperhitungkan di mata petani dan juga konsumen. Salah satunya yaitu memiliki sisi keunggulan tanaman yang lebih berguna serta toleran terhadap berbagai jenis hama dan penyakit yang seringkali menyerang tanaman cabe.

Berbagai macam jenis cabe rawit sangat banyak jenisnya, dan jenis cabe rawit yang paling banyak dibudidaya yaitu dari jenis cabe rawit jengki.

Cabe rawit jengki sangat mudah dibudidaya, dan dalam hal hasil panen, jenis cabe rawit jengki ini cukup bagus dalam mendongkrak hasil panen cabe agar lebih melimpah dan menguntungkan.

Cabe rawit jengki rasa cabenya sangat pedas dan cocok sekali untuk bahan tambahan dalam dunia kuliner masakan. Jenis cabe ini juga sangat diminati oleh konsumen di pasaran saat membeli cabe.

Dilihat dari morfologinya, cabe rawit jengki ini tergolong tumbuhan dikotil, karena bijinya berkeping dua, sistem perakaranannya serabut, batangnya berkambium, bunga kelipatan 3, serta memiliki bunga yang tidak bertandan layaknya pada tanaman jagung. Beberapa petani juga melakukan kegiatan rekayasa genetika pohon cabe untuk mendapatkan jenis cabe unggul tahan hama maupun penyakit.

Dari segi ekologi tanaman, cabe rawit jengki ini juga sangat toleran terhadap jenis tanah apapun, toleran terhadap hama dan juga penyakit telah menjadi ciri khas dari cabe rawit jengki ini.

Sebagai gambarannya, berikut ini jenis cabe rawit jengki yang pernah saya budidaya di lahan persawahan dengan jenis tanah lempung berpasir. Alhamdulillah, hasil tanamnya bagus dengan pertumbuhan bunga dan buahnya yang cukup banyak dan lebat. Sampai-sampai pohonnya saya foto. Lihatlah fotonya di bawah ini:

Foto 1:



Foto 2:



Foto 3:


Semoga bermanfaat.

Mengetahui Morfologi Tanaman Jagung Berikut Penjelasannya

Para petani di Indonesia sudah barang tentu pernah mencoba menanam tanaman jagung di lahan pertanian milik mereka. Tanaman jagung sangat cocok ditanam di lahan tropis seperti di Indonesia. Jenis tanah tropis memang sangat bagus ditanami berbagai macam jenis tanaman hotikultura termasuk jagung.

Pohon jagung (Zea mays) sangat mudah dibudidaya, karena meskipun tanahnya agak kering tanaman tersebut masih dapat tumbuh dan berkembang, dengan hasil buahnya yang dapat dipanen dalam jumlah melimpah.

Morfologi tanaman jagung yang dapat diamati oleh indera mata yakni, sistem perakarannya yang serabut, tergolong tumbuhan monokotil, memiliki daun seperti lembaran pita panjang, batangnya tidak berkayu karena tidak mempunyai kambium, jaringan pengangkutnya seperti floem dan xilem tersebar, serta bijinya berkeping tunggal (monokotil).

Varietas Jagung Arjuna, Photo Original by: Wahid Priyono (Fotografertani).

Selain itu, morfologi tanaman jagung lainnya adalah bunganya bertandan, bunga jagung tergolong bunga tidak sempurna, serta setiap ruas batangnya terdapat buah-buahnya yang dapat tumbuh 1 - 9 buah tergantung jenis/varietasnya. Berbagai jenis/varietas jagung yang sering ditanam di Indonesia diantaranya yaitu jagung varietas bima 1, bima 2, bima 3, bima 4, bima 5, jagung varietas bisi 2, jagung bisi 12, maupun varietas jagung bisi 16, jagung arjuna, dan lain sebagainya.

Mengenal Potensi Tanaman Jagung Serta Penjelasannya

Photografertani melaporkan tentang seputar tanaman jagung. Tanaman jagung memiliki nama ilmiah Zea mays. Jagung merupakan tumbuhan monokotil karena memiliki spesifikasi seperti akarnya serabut, daun berbentuk lembaran pita panjang, berkas pengangkutnya (baik xilem maupun floem) tersebar atau tidak teratur, batang tidak berkambium, serta sistem pertahanan tubuh terhadap hama dan penyakit cukup bagus sehingga tak heran tanaman ini sangat sulit mengalami gangguan penyakit maupun hama.

Jagung mengandung banyak karbohidrat, sehingga potensi tanaman jagung sebagai salah satu jenis tanaman hortikultura sangat banyak dimanfaatkan oleh banyak petani untuk berbagai macam keperluan pangan seperti dimanfaatkan untuk pembuatan keripik jagung, dibuat tepung jagung, sebagai bahan untuk pembuatan agar-agar, sebagai menu makanan jagung bakar dan maupun jagung rebus, serta berbagai ragam menu kuliner dari bahan baku jagung sangat banyak diracik oleh para pakar makanan di seluruh penjuru dunia.

Berikut ini hasil foto lapangan yang dilakukan oleh admin photografertani, di bawah ini adalah foto tanaman/pohon jagung.

Pohon Jagung. Photo Original by: Wahid Priyono (Photografertani).